Tanaman tebu biasanya ditanam di ladang dalam volume yang besar, biasanya memang untuk memenuhi kebutuhan pabrik tebu. Saat panen tiba, batang tebunya disortir dan diambil yang bagus dikirim ke pabrik tebu. Sedang daunnya sering dibuang dan dibakar bila sudah kering, meskipun sebenarnya daun tebu ini bisa diolah menjadi kompos.
Persoalannya biasanya memang masalah tenaga kerja, pekerjaan seperti memotong tebu bukanlah pekerjaan petani melainkan diborongkan ke pekerja kebun. Mereka lebih suka membakarnya saat daun tebu sudah kering, namun ada juga yang memanfaatkan daun tebu yang kering ini untuk dibuat menjadi peneduh atau atap pada gubuk. Tentunya bila kebutuhannya ada, namun biasanya tidak terlalu besar.
Daun tebu memang menjadi sampah bagi kebun tebu, sehingga biasanya lebih mudah membakarnya saat sudah kering. Alasan lainnya katanya untuk menambah unsur hara pada tanah sebelum musim cocok tanam tebu selanjutnya. Padahal unsur kesuburannya jauh lebih baik bila daun tebu ini diolah menjadi kompos.
Menyiapkan lahan pengomposan
Sebenarnya kebun tebu memiliki lahan yang luas, dan bukanlah masalah bila lahan untuk pengomposan dilakukan di sekitar kebun tebu. Justru bisa menghemat tenaga untuk menempatkan daun tebu ke tempat pengomposan. Hanya memang jangka waktu pengomposan harus disesuaikan dengan musim cocok tanam.
Namun biasanya antara lahan tebu terpisah parit yang biasanya digunakan untuk pengairan. Parit ini bisa dimodifikasi di antaranya untuk menjadi tempat sementara proses pengomposan. Meskipun harus disesuaikan dulu bahwa parit dalam kondisi kering, bila musim hujan mungkin bisa dicarikan lahan disampingnya, pokoknya tempat pengomposan tidak boleh terkena air, hujan maupun sinar matahari.
Menyiapkan daun tebu untuk pengomposan
Bila ingin cepat proses pengomposannya daun tebu harus dipotong lebih kecil, namun bila ada masalah dengan tenaga pemotong, bisa diatur berlarik dengan campuran bahan kompos yang merata. Namun bila bisa dipotong lebih kecil akan bisa mempercepat proses pengomposan. Tentunya harus ditentukan juga jenis campuran yang bisa menyeimbangkan kadar air bahan kompos tersebut.
Pada beberapa kasus campuran untuk daun tebu ini menjadi penting. Membuat kadar airnya cukup biasanya sangat sulit tanpa campuran yang tepat, maka ini harus disesuaikan dengan keadaan sekitar. EM4 bisa saja digunakan sebagai penyeimbang kadar air, karena bila terlalu kering, proses pengomposan tidak akan berjalan. Bisa pula menggunakan kotoran hewan bila tersedia atau bisa pula bahan kompos yang sudah jadi.
Mengolah proses pengomposan
Memang agak sedikit ribet bila jumlah daun tebunya sangat banyak. Bisa butuh waktu lama untuk mengolah daun tebu ini. Namun bisa lebih efektif bila memang tidak dikejar target. Jadi proses pengomposan dibiarkan berjalan secara alami, sedang target waktu bisa dibiarkan.
Ini juga bisa disesuaikan dengan tenaga yang mengolah proses pengomposan dan lahan yang digunakan untuk proses pengomposan. Semuanya bisa diatur secara fleksibel, namun bila diseriusi kompos yang didapat bisa berubah menjadi uang. Ini tentunya tergantung pada kemauan pengolah kompos daun tebu ini. Lebih untung menjadi kompos daripada dibakar yang tidak menghasilkan apapun, hanya abu dan asap yang bisa mencemari lingkungan.