Kemacetan adalah hal terburuk dan memboroskan banyak kekayaan alam. Banyak waktu yang terbuang, pemborosan BBM, pencemaran lingkungan, yang bila dinilai secara ekonomi semakin tinggi kerugiannya. Maka mengatasi kemacetan adalah hal utama dan harus dilakukan segera.
Memang banyak kepentingan yang bermain saat berusaha mengurai kemacetan. Industri mobil, dunia perdagangan, masing-masing memiliki pengaruh sehingga kebijakan mengurai kemacetan jarang berhasil. Pembatasan kendaraan akan berhadapan dengan industri mobil, demikian pula dengan kebijakan angkutan public akan berhadapan dengan dunia perdagangan.
Semua memiliki kepentingan sehingga sulit mengurai kemacetan, memang bila green living yang diutamakan akan ada yang harus dikalahkan. Memang ada ekonomi biaya hidup tinggi untuk sementara. Namun sebenarnya jauh lebih murah bila dibandingkan pemborosan energi akibat kemacetan di jalan raya.
Harus ada usaha menyeluruh dalam mengurai kemacetan dan bukannya kebijakan separuh jalan. Kebijakan yang dikeluarkan harus memberi solusi bagi semua pihak, tidak bisa meminta seseorang agar naik kendaraan umum, tapi keamanan di kendaraan umum tidak dijaga. Tidak ada yang mau memarkir sepeda motor di rumah bila jalur angkutan umum masih sangat mahal. Jadi bila ingin mengurai kemacetan perlu kebijakan yang menjawab semua masalah dan memberikan solusi.
Membuat angkutan umum yang murah, aman dan luas jangkauannya
Memang tidak mudah membuat sebuah angkutan umum yang murah, aman dan berdaya jangkau luas, butuh investasi yang besar. Tentunya dengan subsidi yang tinggi, karena biaya investasinya tidak akan balik dengan cepat. Seperti monorel yang banyak membutuhkan dana pembangunan yang besar. Juga waktu pembangunan yang lama, memang harus disinergikan dengan angkutan umum yang ada.
Angkutan umum yang murah memang harus disubsidi, mengingat ongkos BBM sangat mahal. Siapapun tidak akan mau merugi untuk sebuah angkutan umum, bahkan sebuah BUMN atau BUMD akan dituntut untuk untung dalam operasionalnya. Namun nilai untungnya bukan di uang, tapi mengurai sebuah kemacetan akan menyelematkan banyak energi dan waktu. Jadi bila mengelola angkutan masal atau umum, harusnya lebih fokus ke mengurai kemacetan, bukan untuk tuntutan bisnis semata.
Membuat tata ruang yang efisien
Bila sarana umum terletak di berbagai tempat, maka akan banyak waktu dihabiskan di jalan. Demikian pula dalam mengelola tata ruang untuk sarana umum atau layanan public, harus diletakan dalam satu tempat sehingga public atau masyarakat tidak menghabiskan waktu di jalan untuk mengakses semua sarana umum ini. Persoalan tata ruang yang berubah-rubah juga menyebabkan kebijakan akan kemacetan tidak singkron dan keliru.
Dalam banyak hal sering terjadi perubahan tata ruang istilahnya tata ruang tambal sulam. Disini tidak diizinkan membangun mall, dilain waktu diizinkan, sehingga muncuk maslah baru dengan alur lalu lintas. Kebijakan tata ruang yang tidak efisien membuat kemacetan akan sulit untuk diurai, bahkan menjadi lengkaran masalah yang tidak akan pernah terselesaikan.