Jalinan ilmu

 Ada yang berbeda dengan dua bocil ini, dibesarkan di tempat yang sama tapi beda dalam bersikap. Satu lebih suka menghabiskan waktu dengan membaca buku tua, sedang yang lain bersuka ria ngopi di seberang bangunan suci ini. Mungkin perjalanan yang panjang membuat kedua bocah cilik ini capek, hanya cara mereka bereaksi, menunjukan karakter mereka yang sesungguhnya.

Layaknya sebuah fenomena cara ortu mengajarkan anaknya, akan membentuk bagaimana anak mereka bersikap terhadap perubahan di sekitar. Bukan untuk judgment, menilai sesuatu itu mengasah cara memperbaiki sesuatu yang lemah di keluarga. Walau kadang cara kita menilai terlalu dangkal, tidak bisa melihat sesuatu dibaliknya.

Ini seperti seseorang yang cenderung melakukan tes dan reaksi atas orang yang dipilihnya. Bukan bermaksud yang lain, hanya untuk memperkaya, membantu untuk tujuan nantinya. Memang tidak semua disikapi dengan lahirnya, ada yang hanya sebuah sindiran saja.

Ilmu keluarga

Lekaslah besar, itu mungkin yang keluar dari hati ibu yang sedang mengkudang anak dalam kandungannya. Memanjakannya dengan hal hal baik, seperti membacakan barisan kata yang indah dari buku tua. Atau yang lebih progresif, mendendangkannya suara suara menyayat musik klasik.

Juga membuat pesta kenduri, dengan mengundang sahabat dan tetangga sekitar untuk mendoakan. Semua itu begitu sayangnya ortu, saat menanti kedatangan buah hatinya itu. Berharap seorang anak yang baik, berguna bagi orang sekitar, itulah sebuah harapan.

Wajarlah bila cara kita memperlakukan, mendidik anak ini membuahkan apa yang menjadi harapan kita. Walau pada akhirnya anak ini bersikap sesuai apa yang diperoleh selama hidupnya. Bisa saja kasih yang berlebihan membuatnya manja dan lemah dalam bersikap terhadap tekanan hidup.

Impian singkat 

Lemah dalam bersikap ini adalah hal yang bisa menghancurkan impian orang tua. Bisa jadi bukan kesalahan ortu, karena anak tidak hanya dibesarkan di rumah. Anak juga bersosialisasi dengan teman, guru dan orang orang di lingkungannya.

Inilah yang disebut pengaruh yang berbeda bisa menumbuhkan anak berbeda dari cara ortu menginginkan anaknya. Walau seperti yang diidiomkam penyair terkenal, bahwa seperti busur panah yang terlepas. Anak berjalan menyusuri jalannya sendiri, entah apapun yang telah ortu ajarkan.

Karakter yang lemah dalam menyikapi hidup inilah yang mungkin mengecewakan hati ortu. Tidak bisa memberi manfaat yang baik bagi sekitar, apalagi bagi ortunya sendiri. Seperti tenggelam di dalam dirinya sendiri.

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. detipso - All Rights Reserved | Template Created by Infotipso Proudly powered by Blogger