Pohon Bersuara Saat “Haus”

Mungkin terlihat sedikit tidak logis, bila mengetahui bahwa pohon bersuara saat sedang “haus”. Hal ini bisa dimaklumi karena pendengaran manusia tidak bisa mendengar suara atau teriakan dari pohon tersebut saat sedang kehausan atau kekeringan. Memang suara tersebut tidak akan pernah bisa didengar oleh manusia karena kisarannya berada di atas kemampuan manusia untuk mendengarnya.

Sebuah penelitian dari Grenoble University mempublikasikan penemuan mereka, bahwa pohon bersuara atau berteriak saat sedang kehausan di waktu musim kering. Suara tersebut seperti suara gelembung air, saat air di tanah sudah berkurang waktu musim kemarau, maka air yang diabsorsi oleh pepohonan lebih banyak gelembung udaranya. Kondisi ini biasanya diikuti dengan rontoknya dedaunan untuk mengurangi penguapan.

Memang dedaunan saat menyerap karbon dioksida untuk proses fotosintesa, akan membuka pori-porinya, sehingga kondisi ini rentan menyebabkan penguapan yang sangat cepat. Maka di saat itu pohon akan bersuara, mengeluarkan suara gelembung air, karena kekurangan air saat musim kemarau. Kondisi ini mungkin berbeda saat musim hujan atau saat pohon berada pada kecukupan air.

Memang poin penting dari penelitian ini sebenarnya berusaha mempelajari alam, melihat reaksi pohon saat mengalami kekeringan. Meskipun apa yang diungkapkan oleh para peneliti ini tidak se-ekstrim yang didengar oleh manusia secara logis. Memang perlu alat Bantu untuk mengetahui keadaan pohon saat bersuara, karena keadaan ini bisa digunakan untuk mengamati pola hidup pepohonan dan pengaruh manusia akan kelestarian pohon dan ala mini.

Pohon bersuara, manusia merespon dengan tepat

Mungkin sebenarnya suara pohon ini bukan teriakan untuk minta air, pohon secara alami akan melakukan berbagai cara agar bertahan hidup. Saat kekeringan, biasanya pohon akan meluruhkan daun-daunnya yang kering, untuk mengurangi penguapan dan menghemat kebutuhan akan air. Meskipun saat kekeringan akar pohon akan tetap mencari sumber air untuk kelangsungan hidup pohon ini.

Pohon memang tidak berteriak minta air, apa yang ditemukan para peneliti ini adalah suara gelembung air, yang menandakan tidak adanya air yang cukup, sehingga apa yang disedot oleh akar pohon dari tanah berupa gelembung udara. Kondisi ini akan berbeda saat musim hujan, saat air masih cukup bagi pohon ini. Suara gelembung air mungkin tidak terdengar, yang berarti pohon berkecukupan akan air bagi kehidupannya.

Apa yang bisa dilakukan oleh manusia agar pohon tidak mati kekeringan adalah dengan menyediakan air bagi mereka. Meskipun pohon punya mekanisme sendiri dalam bertahan hidup, tapi manusia lebih banyak “memberatkan: kehidupan mereka. Manusia cenderung merusak fungsi lahan untuk peresapan air dengan menutup lahan tanah dengan paving, semen atau beton, sehingga air tidak meresap ke tanah. Manusia lebih merusak lingkungan, tanpa pernah memikirkan akibat dari perbuatannya. Kematian sebuah pohon bisa berarti banyak pengaruhnya bagi kehidupan manusia.

Pohon bersuara, tanda air tanah sedang surut

Memang akan banyak tanda yang bisa diamati dari kehidupan pepohonan. Seperti saat pohon bersuara, mengeluarkan bunyi gelembung udara, maka saat itu air tanah sedang surut atau berkurang. Ini merupakan tanda akan adanya kekeringan, maka manusia harus berhemat dalam menggunakan air. Lebih menggunakan air secara bijaksana, dan tidak menghambur-hamburkan air.

Memang air, pohon adalah begitu banyak manfaat bagi manusia, yang baru disadari saat semuanya tiada. Menjaga kelestarian alam adalah mutlak, mengeksplorasi untuk kebutuhan manusia dibolehkan selama ada batas kewajaran dan keseimbangan di alam. Jangan sampai terjadi terlalu banyak yang manusia ambil dari alam, sehingga keseimbangan terganggu dan akhirnya kembali merugikan kehidupan manusia itu sendiri.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. detipso - All Rights Reserved | Template Created by Infotipso Proudly powered by Blogger