Retribusi Pemilahan Sampah

Bila tinggal di perkotaan, terutama di daerah perumahan biasanya tidak asing lagi dengan retribusi sampah. Dana masyarakat ini memang digunakan untuk pembuangan sampah, bukan pengelolaan sampah. Hal ini memang benar, karena sampah yang dihasil di rumah tangga diambil oleh dinas kebersihan dan dibuang di TPA untuk dibakar.

Metode yang digunakan oleh dinas kebersihan dalam pengelolaan sampah ini sebenarnya sangat tidak efektif. Hal ini karena lebih menonjolkan ke pembuangan sampah, bukan pengelolaan sampah. Padahal pengelolaan sampah yang baik akan membuat TPA bukan tempat sampah, tapi tempat pendistribusi kompos. Jadi TPA bisa berubah menjadi TPK bila sampah dikelola dengan baik, bahkan bisa lebih bik lagi menjadi bank sampah.

Sesuatu yang tidak pernah dikreasikan oleh dinas kebersihan, permasalahannya dari dulu sampai sekarang adalah kewalahan dalam mengelola sampah. Ini membuat semacam tradisi, sehingga dana retribusi sampah naik setiap saat, dengan hasil yang semakin tidak efektif. Harusnya retribusi sampah bisa diubah menjadi retribusi pemilahan sampah. Petugas kebersihan akan lebih banyak berperan dalam memilah sampah, menjadi penggerak dari bank sampah, sehingga TPA menjadi bank sampah yang akan lebih menguntungkan dibandingkan keadaannya saat ini.

Memilah sampah di rumah tangga

Memang sebenarnya pemilahan sampah harusnya sudah dilakukan di rumah tangga, sehingga rantai pengelolaan sampah menjadi lebih efektif. Sampah yang sudah dipilah akan lebih efektif dalam pengelolaannya, sehingga bisa langsung menjadi kompos untuk sampah organik dan bisa masuk bank sampah untuk sampah plastik dan lainnya. Metode pemilahan sampah sebenarnya sangat sederhana bila sudah dilakukan secara rutin.

Permasalahan dalam pemilahan sampah ini sering tidak berjalan, karena tidak ada keuntungan dari pengelola sampah. Tidak ada reward atau nilai ekonomis dari si pengelola sampah yaitu dinas kebersihan. Padahal mereka ememiliki dana dari retribusi, mereka bisa menggerakkan dana ini untuk mengelola sampah menjadi lebih efektif.

Cara yang dilakukan sekarang boleh dibilang sudah kedaluarsa, tidak ada nilai tambah dari membuang sampah. Tidak ada nilai yang bisa dihasilkan dari sebuah pengelolaan sampah. Selain sampah menjadi persoalan yang semakin ruwet, karena tidak pernah melakukan terobosan dalam pengelolaan sampah yang efektif.

Membangun rantai pemilahan sampah

Dana retribusi sampah hendaknya bisa dikelola untuk membangun jaringan atau rantai dari pemilahan sampah. Akan ada tong plastik untuk composting sampah, akan ada tempat pengelolaan sampah plastik dan sejenisnya, sehingga sampah yang akan diangkut oleh mobil dinas kebersihan tidak akan berbau. Hal ini karena yang mudah berbau sudah dikelola menjadi kompos, ada nilai ekonomis dari pengelolaan sampah.

Memang tidak mudah untuk mengawali rantai pemilahan sampah, butuh master plan dalam pengelolaan sampah ke depan. Hal ini untuk mengatasi volume sampah yang sudah tidak terkendali ini, sekaligus mengefektifkan pengelolaan sampah. Apa yang dilakukan sekarang harus diinovasi menjadi lebih baik sehingga sampah bisa dikelola dengan tepat.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. detipso - All Rights Reserved | Template Created by Infotipso Proudly powered by Blogger