Bikin Kompos dari Eceng Gondok

Bila melihat ke sungai akan ditemukan banyak eceng gondok yang menyumbat alirannya. Ini tentunya akan beresiko menyebabkan banjir, bila dibiarkan begitu saja. Padahal eceng gondok ini bisa disingkirkan dan dimanfaatkan untuk membuat kompos.

Eceng gondok boleh dibilang sangat berlimpah, apalagi dekat dengan muara sungai atau dam pengatur air. Tumbuhan air ini begitu cepat tumbuh, apalagi pada kondisi sungai yang tercemar. Memang eceng gondok identik dengan air yang tercemar di sungai, tanaman ini seakan dibesarkan oleh zat-zat polutan di sungai.

Namun begitu harus ada usaha menyingkirkan eceng gondok dari sungai, tentunya dengan imbal hasil yang lebih bagus. Ini dengan memanfaatkan eceng gondok menjadi kompos. Meskipun ada yang mengunakannya untuk kerajinan dari eceng gondok, namun bila dibikin kompos juga tidak ada ruginya, bahkan bisa menghasilkan uang atau digunakan untuk menyuburkan tanah di sekitar irigasi sungai.

Sudah sejak lama daerah irigasi di samping sungai rawan akan jebol dan menimbulkan banjir. Padahal bila tanahnya di beri kompos dan ditanami tumbuhan besar, akan bisa menjaga ketahanan daerah aliran sungai atau DAS ini. Bisa saja DAS ini dimanfaatkan untuk menjadi lahan membuat kompos.

Menyiapkan lahan pengomposan di sekitar sungai

Memang untuk menghemat tenaga hendaknya lahan pengomposan disediakan di sekitar aliran sungai. Tentunya dekat dengan lokasi adanya eceng gondok sehingga tidak memerlukan ongkos tranportasi. Lahan pengomposan ini bisa juga nantinya untuk lahan penghijauan pada DAS, sehingga memperkuat struktur aliran sungai.

Sebuah lubang sekitar satu meter bisa digunakan untuk lahan pengomposan eceng gondok. Lalu tanah bekas galian ini bisa digunakan untuk memperluas daya tampung pengomposan. Metode pengomposan yang digunakan bisa anaerob, dengan bantuan bakteri pengurai sehingga proses pengomposan bisa cepat dilakukan. Menginggat eceng gondok akan selalu ada dan tumbuh di aliran sungai.

Menyiapkan bahan kompos

Eceng gondok yang sudah diangkat dari sungai bisa langsung diolah menjadi bahan kompos. Bila strukturnya masih besar bila dipotong menjadi lebih kecil, sehingga memudahkan dalam meratakan proses pengomposan sekaligus mempercepat pula proses pengomposan. Memang semakin kecil akan semakin baik dalam proses pengomposan.

Selanjutnya bisa ditambahkan bahan kompos lainnya yang ada di sekitar lahan pengomposan. Bila ada kotoan ternak bisa ditambahkan, bisa pula ditambahkan kompos yang sudah jadi. Namun bila ingin cepat bisa ditambahkan EM4 atau bakteri pengurai yang akan mempercepat proses pengomposan.

Mengolah proses pengomposan

Bahan kompos yang sudah siap tadi bisa dicampurkan secara merata, demikian pula bila menggunakan EM4. Atur kadar bahan kompos yang sudah dicampur tadi dengan kelembaban minimal. Disini sangat penting tugas dari EM4 dalam menyeimbangkan kelembaban campuran bahan kompos tadi.

Bila terlalu basah sebaiknya tambahkan bahan kompos lainnya yang lebih kering, sampai menemukan kadar air yang minimal. Kemudian bahan kompos tadi bisa ditutup dengan tanah atau kompos yang sudah jadi. Bila kondisinya hujan, maka harus dilakukan penutupan dengan terpal plastik. Ini akan menjaga kondisi proses pengomposan yang optimal. Biasanya dengan EM4 2-3 minggu sudah siap untuk dipanen hasil komposnya.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. detipso - All Rights Reserved | Template Created by Infotipso Proudly powered by Blogger