Cara Menanam di Pot

Sempitnya lahan membuat menanam di pot menjadi solusi yang tepat. Meskipun sebenarnya ada kelebihan dan kelemahan dalam menanam di pot ini. Tapi bila efisiensi lahan menjadi prioritas, maka berkebun menjadi hal yang menyenangkan.

Pada daerah perkotaan di mana lahan begitu mahal, menanam di pot sudah menjadi pilihan yang tepat. Hanya sering kurang memperhitungkan teknik yang tepat dalam membiakan tanaman di pot. Akibatnya kemungkinan tanaman menjadi kurang optimal tumbuhnya semakin tinggi.

Memang tanaman membutuhkan media tanam untuk tumbuh, semakin banyak media tanamnya akan semakin baik pertumbuhannya. Namun selama tanaman mendapatkan semua nutrisi bagi pertumbuhannya, dengan sedikit media tanam juga bukan menjadi masalah. Maka disini pentingnya mengatur komposisi media tanam dengan rasio yang tepat dengan kompos atau pupuk.

Hindari pot dengan lubang yang sempit

Sering terjadi karena keterbatasan tempat memilih pot yang kecil dan sempit lubangnya. Akibatnya selain sedikit media tanamnya, juga membuat pengairan atau pemberian pupuk menjadi tidak optimal. Pot yang bagus yang memiliki lubang yang lebih lebar dan memiliki media tanam yang sesuai dengan pertumbuhan akar.

Jadi harus bisa memperkirakan pertumbuhan tanaman ini untuk satu bulan, tiga bulan, enam bulan dan setahun ke depannya. Ini untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan akar, yang akan sangat penting bagi kehidupan tanaman tersebut. Memang semakin kecil pot akan menghemat tempat, namun juga beresiko terhadap kehidupan tanaman.

Hindari pot yang mudah rusak oleh tanah dan sinar matahari

Sering agar terlihat lebih indah dibuatlah pot dari kayu maupun plastik yang indah bentuknya. Namun keduanya sangat mudah rusak oleh tanah dan sinar matahari. Biasanya pot dari kayu akan mudah rusak oleh rayap maupun jamur yang tumbuh. Demikian pula dengan pot dari plastik, juga mudah rusak oleh terpaan panas dari sinar matahari.

Memang pot yang terbuat dari tanah liat agak berat, namun sangat kuat dan tahan lama. Biasanya semakin besar pot akan semakin susah memidahkannya, maka disini perlu memilah jenis tanaman yang terbaik di tumbuh di dalam pot. Memang tidak semua tanaman bisa dibiakan di dalam pot, meskipun bisa dengan kemungkinan perawatan yang lebih berat.

Memilih pot yang cukup lubang pengairannya

Hampir semua tanaman tidak menyukai air yang tergenang di media tanamnya, sehingga perlu lubang pengairan yang cukup. Namun tidak terlalu banyak atau lebar yang bisa bikin tanah maupun unsur organik mudah hilang dengan penyiraman maupun oleh air hujan. Biasanya bisa disediakan penghalang atau filter pada lubang pengairan pot.

Ini bisa berupa pecahan genteng, kertas koran, yang bisa menyaring aliran air dan mengurangi terbuangnya zat organic pada media tanam. Namun inipun tidak mengurangi resiko hilangnya unsur organik oleh penyiraman. Jadi harus secara teratur melakukan pemupukan pada media tanam, bisa dengan menambahkan pupuk atau kompos ke media tanam secara teratur.

Perawatan yang lebih intensif

Memang menanam di pot memiliki keterbatasan pada kesuburan media tanam. Maka perawatan pada tanaman di pot menjadi lebih intensif bila dibandingkan dengan yang ditanam di lahan. Bila kurang memiliki waktu luang, atau gardener yang jarang-jarang, memang tidak dianjurkan menanam di pot.

Resikonya tanaman bisa kurang subur atau mati akibat kurang terawatt. Biasanya hal yang utama adalah kebutuhan akan air dan pupuk. Semakin kecil media tanam atau pot, akan semakin butuh pengairan atau pemberian pupuk. Jadi menanam di pot memang hanya untuk gardener rutin yang bisa melihat dan merawatnya secara regular.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. detipso - All Rights Reserved | Template Created by Infotipso Proudly powered by Blogger