Kotoran Hewan Piaraan untuk Kompos

Siapapun mungkin memiliki hewan piaraan di rumah. Seperti burung, kucing, anjing, kelinci, semuanya akan menghasilkan kotoran setiap harinya. Dan bau adalah permasalahan yang mungkin anda hadapi dengan kotoran hewan tersebut.

Padahal anda bisa menghilangkan bau, dan mengolah kotoran hewan tersebut menjadi kompos. Bila anda sudah memiliki tong plastik untuk composting, maka kotoran hewan tadi bisa menjadi bahan tambahan dalam pembuatan kompos. Karena kotoran hewan akan menambah unsur hara ke dalam kompos nantinya.

Namun bila anda belum memiliki sistem pengomposan, maka anda bisa membuatnya dari tong plastik, atau tempat lain yang tertutup. Ini akan disinergikan dengan pengolahan limbah di rumah anda. Jadi pengomposan ini nantinya akan menggunakan limbah rumah tangga, seperti sisa sayuran, ditambah sampah dari dedaunan di halaman, dan kotoran hewan piaraan.

Menyiapkan tong plastik atau tempat tertutup.

Penggunaan kotoran hewan piaraan untuk composting, memang akan berhubungan dengan masalah bau dari kotoran hewan tersebut. Maka setting tempat kompos harus diusahakan tertutup. Atau bisa juga dengan tambahan pipa paralon kecil untuk sirkulasi oksigen.

Pada tempat yang terbatas, tong plastik mungkin menjadi solusi yang baik. Namun bila halamannya cukup luas, sebuah lubang di tanah bisa digunakan untuk proses pengomposan. Dan ditambah tutup pastik untuk melengkapi sistem pengomposan tersebut.

Jadi tempat pengomposan bisa disesuaikan dengan lokasinya. Prinsipnya bau kotoran hewan tadi bisa dilokalisir. Dan bisa diambil manfaatnya untuk menjadi bahan tambahan sebuah kompos.

Mencampur kotoran hewan dan sampah.

Pada proses pengomposan standar biasanya digunakan EM4 sebagai bahan untuk mempercepat proses pengomposan. Namun pada sistem kali ini digunakan kotoran hewan sebagai katalisnya sekaligus penambah usur hara pada kompos. Mungkin prosesnya akan lebih lama. Tapi bisa juga dikombinasikan dengan EM4.

Sampah yang sudah dipotong kecil, dicampur dengan kotoran hewan ratio tiga banding satu. Bila produksi kotoran hewannya tidak pasti, maka bisa digunakan EM4 sebagai katalisnya. Dan kotoran hewan piaraan sebagai tambahannya.

Campuran antara unsur sampah, kotoran hewan dan EM4 bisa dikompromikan. Namun dalam batas sebuah sistem composter. Selalu harus ada perbandingan untuk membuat sistem composter bekerja.

Meratakan proses composting.

Keberhasilan dari proses composting adalah meratanya proses pengomposan itu sendiri. Jadi bila setiap hari ditambahkan sampah atau kotoran hewan, selain harus memiliki perbandingan, juga harus diaduk secara merata. Ini selain bisa mempercepat proses composting, juga menyatukan unsur kompos tadi.

Maka diusahakan racikan atau campuran bahan kompos tadi tidak terlalu padat. Biasanya bila terlalu banyak kotoran hewan, akan membuat bahan kompos tadi menjadi padat. Maka perbandingan yang tepat tadi akan menjadi pembatas bagi bahan kompos menjadi terlalu padat.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. detipso - All Rights Reserved | Template Created by Infotipso Proudly powered by Blogger