Tanaman pare memiliki khasiat obat, sehingga sangat pantas ditanam di rumah. Meskipun tanaman pare adalah jenis tanaman kebun, namun dengan sedikit pemeliharaan bisa ditanam di halaman rumah Memang tanaman ini menyukai air dan sinar matahari pagi. Maka cara menanamnya juga harus disesuaikan tempatnya.
Tanaman pare juga sejenis tanaman yang merambat, yang juga keluarga besar dari tanaman mentimun. Maka saat tunasnya sudah tumbuh, harus disediakan kayu atau batang pohon untuk tempat merambat. Bila dikembangbiakan di rumah, pare bisa dikombinasikan dengan tanaman pagar. Tanaman ini akan memberi warna hijau yang indah bila dikombinasikan dengan tanaman pagar.
Tanaman pare tidak mengenal musim, tapi akan tumbuh subur saat ditanam di musim hujan. Tanaman ini seperti tanaman merambat lainnya sangat menyukai air, jadi tiada hari tanpa air. Karena bila kekurangan air tanaman ini akan mudah mati. Biasanya pada musim kemarau, bila tidak dirawat dengan baik, tanaman ini tidak bertahan hidup. Daunnya akan mudah kering dan induknya akan mati.
Mengolah tanah untuk tanaman pare.
Pengolahan tanah sangat penting karena akar pare tidak bisa mencari makanan lebih dalam. Maka tanah bisa diolah dengan menggunakan kompos. Rasio satu banding satu mungkin cukup untuk tanaman ini tumbuh. Dan saat akan mulai berbuah sudah harus dipupuk lagi.
Pupuk yang diberikan nantinya tidak harus kompos seperti diawal menanamnya, tapi bisa juga digunakan pupuk cair atau kompos cair. Kompos cair banyak tersedia atau bisa juga dengan membuat sendiri. Pupuk cair ini sangat bagus dalam penetrasi ke akar tanaman yang lebih dalam.
Menyebarkan bibit tanaman pare.
Tanaman pare dibiakan dari biji pare. Anda jangan membuang biji pare yang sudah dikonsumsi buahnya, tapi tebarkan ke dalam pot atau wadah plastik atau baglog. Dengan diberikan penyiraman secara teratur, maka biji pare akan tumbuh menjadi bibit pare.
Bibit pare inilah yang bisa anda tanam ke tempat yang sudah disiapkan tadi. Bibit pare akan cepat tumbuh bila anda bisa memindahkan tanpa memberi stress pada bibit tersebut. Biasanya pembibitan di baglog sangat mengurangi stress pada tanaman saat dipindahkan.
Merawat tanaman pare.
Tanaman pare memang memerlukan perawatan, terutama kebutuhan akan air. Namun saat musim hujan, tanaman ini akan meringankan pekerjaan anda. Biasanya petani pare lebih suka menanamnya di pemantang sawah selama musim tanam. Karena selain hujan dan air bisa didapatkan dengan mudah.
Pemupukan juga harus dilakukan saat pare mulai berbunga. Karena tidak beberapa lama tanaman pare akan berbuah. Pupuk kompos bisa diberikan disekitar tanaman. Namun pupuk yang cair sangat disarankan, karena akan mempercepat pasokan nutrisi ke akar tanaman.
Memanen buah pare.
Tanaman pare akan berbuah dan tumbuh dewasa. Besarnya buah pare sangat beragam tergantung pada jenis bibit yang ditanam. Pada beberapa jenis pare buahnya bisa tumbuh cukup besar melebihi buah mentimun pada umumnya.
Bila buah pare sudah cukup besar bisa segera dipanen. Namun jangan sampai terlalu tua, biasanya bila terlalu tua, warnanya bisa menjadi kekuningan dan membusuk. Maka saat buah pare sudah cukup besar segera dipanen.
Buah pare seperti buah mentimun akan layu bila tidak segera dikonsumsi atau dijual. Namun bisa juga disimpan di kulkas, tapi bila ada yang matang kekuningan, segera ambil dan konsumsi. Karena akan dengan cepat menyebar ke buah pare yang lain.