Bisnis Kompos Cair

Seperti kompos padat pada umumnya, kompos cair juga semakin diminati. Pengguna kompos cair yang semakin meningkat ini memberi peluang untuk sebuah bisnis kompos cair. Memang perlu pengaturan produksi kompos cair yang reguler bila ingin masuk ke bisnis kompos cair. Karena bila pelanggan sudah ada, sedang stok tidak ada, maka bisa membuat bisnis jadi gagal.

Permasalahan produksi kompos cair memang terletak di kualitas dan kontinuitasnya. Kadang dua hal ini saling berkaitan dan menjadi tantangan dalam kelangsungan bisnis kompos cair. Biasanya untuk menjaga kelangsungan produksi, kualitas kompos cair akan dipertaruhkan. Kadang untuk memenuhi target produksi kualitasnya jadi apa adanya. Hal ini bisa mempengaruhi kesan pelanggan dan kesetiaan pada produk kompos cair tersebut.

Bila ingin memulai bisnis kompos cair, harus dibangun dulu produksi yang terencana. Misal saat pembeli kompos cair mulai bertambah, maka produksi sudah harus ditingkatkan. Ini untuk mengendalikan kualitas produksi, karena bisa jadi gara-gara mengejar target, maka kualitas kompos cair diabaikan. Mungkin tidak akan terlihat di awal, bagi pemakai akan menilai dari kualitas produksi tanaman mereka sejak menggunakan kompos cair ini. Setiap perubahan yang negatif akan memukul bisnis kompos cair tersebut.

Mengatur produksi kompos cair.

Sebenarnya masa produksi kompos cair sama seperti kompos padat, hanya orang sering mempercepat atau menambah bahan tambahan ke dalam kompos cair. Padahal bila mematuhi standar produksi sebuah kompos cair, akan tercipta kualitas kompos cair yang bermutu. Disini pengaturan produksi kompos cair akan menentukan kualitas yang bermutu, sehingga bisa menjaga kepercayaan pengguna kompos cair.

Pengaturan produksi kompos cair harus dilakukan terencana, saat pembeli sudah mulai memakai produk tersebut. Ada banyak cara untuk meningkatkan produksi, bisa dengan menambah komposter yang sudah ada, atau membina hubungan dengan pemilik komposter lainnya. Biasanya sinergi ini akan maksimal, bila pengelolaannya dilakukan secara bersama.

Saat produksi sudah mulai naik, pengelolaan secara bersama akan bisa menjaga kualitas kompos cair tersebut. Biasanya standar bisa dijaga dengan memantau saat penampungan produksi kompos cair dilakukan. Jadi tidak akan ada istilah mempercepat produksi atau menambahnya dengan bahan lainnya.

Memberi label kompos cair.

Saat produksi kompos cair sudah berjalan dan pembeli sudah rutin memakainya, maka pembentukan merek atau nama sudah harus dilakukan. Biasanya harus bisa membedakan dengan produksi kompos cair yang lain. Bila kompetitor cukup banyak, maka sebuah nama akan menjadi penting. Disini kualitas akan berperan penting pada kelangsungan bisnis kompos cair ini.

Pada awal mungkin sebuah label yang sederhana bisa dibuat dengan kertas cetak biasa, namun saat sudah cukup banyak sudah harus dipikirkan label yang lebih tahan lama. Ini sekaligus sebagai media promosi dan menjaga kelangsungan atau kontinuitas permintaan kompos cair. Labelpun akan berkembang pula, bila di awal hanya sekedar nama, maka pada tahap menggunakan label yang tahan lama, sudah harus dibuatkan parameter selain nama. Biasanya sebuah komposisi atau masa pakai atau cara penggunaan, sudah harus dimasukan.

Cara bertahap ini bisa menjadi standar dalam bisnis kompos cair ini, meskipun ini tidak baku. Tapi bisa menjadi sebuah rujukan, harus selalu ada perubahan yang bisa membuat nilai tambah pada produksi kompos cair ini, baik dari sisi produksi, pengaturan produksi, kualitas kompos cair, sampai pemasaran dari kompos cair ini. Harus selalu ada peningkatan produksi kompos cair secara bertahap agar bisnis kompos cair ini bisa bertahan.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. detipso - All Rights Reserved | Template Created by Infotipso Proudly powered by Blogger