Menanam hidroponik

Metode menanam tanaman secara hidroponik memang populer dan banyak diminati. Keunggulan dengan menanam secara hidroponik dinilai banyak orang lebih baik daripada menanam secara biasa. Mulai dari hasil budidaya hidroponik, pertumbuhan tanaman hidroponik yang lebih cepat dan efisiensi dalam menggunakan pupuk, sehingga secara teknis menanam secara hidroponik lebih efektif dan menguntungkan.

Namun menanam secara hidroponik memiliki jalur budidaya tersendiri, tidak bisa sebuah tananam dipindah langsung dari tanah lalu dmasukan ke media tanam. Sebuah tanaman yang ditumbuhkan secara hidroponik harus melalui proses pembibitan tersendiri. Memang membutuhkan pengetahuan tersendiri, bila ingin melakukan budidaya secara hidroponik. Pengetahuan yang mungkin tidak dimiliki oleh gardener pemula. Namun bila mau belajar akan bisa menanam secara hidroponik.

Menanam secara hidroponik semakin menarik dan penting, karena banyaknya keunggulan dan keterbatasan lahan di berbagai tempat. Menanam secara hidroponik adalah solusi karena semakin mahalnya lahan yang tersedia untuk budidaya tanaman. Meskipun butuh keseriusan dalam berkebun, bila ingin mendalami cocok tanam secara hidroponik.

Satu aspek lain dari menanam secara hidroponik adalah mekanisme pemupukan yang efektif. Memang diperlukan pengetahuan akan jenis unsur hara yang diperlukan oleh sebuah tanaman, dan cara membuat unsur pupuk yang tepat pada tanaman hidroponik. Jadi bukan sekedar air atau pupuk cair yang dimasukan ke media hidroponik, tapi merupakan campuran atau racikan dari unsur hara yang diperlukan oleh tanaman. Meskipun bahan ini bisa dibeli, tapi anda akan berhemat banyak bila bisa meracik pupuk yang bisa diberikan pada media tanam hidroponik.

Pembibitan tanaman hidroponik.

Pembibitan pada tanaman hidroponik menjadi penting karena akan menentukan pertumbuhan dan hasil yang akan diperoleh nantinya. Sebaiknya bibit yang terbaik adalah jenis hibrida, apapun jenis tanamannya, baik itu bibit tanaman tomat, ketimun, melon, paprika, selada dan lainnya. Karena pertumbuhan akan terpacu dengan pemupukan yang tepat, dan dengan hasil yang maksimal.

Pembibitan tanaman hidroponik dilakukan di media tanam yang sudah disiapkan, tergantung jenis tanamannya medianya akan bisa berlainan. Ada yang menggunakan pasir halus atau pasir ayak, sekam bakar atau merang bakar, kerikil, serbuk gergaji, semuanya bisa dijadikan media tanam untuk pembibitan. Biasanya media tanam harus disesuaikan dengan karakter dan jenis tanaman yang akan dibudidayakan.

Menyiapkan media tanam hidroponik.

Meskipun nantinya air yang menjadi media penumbuh tanaman hidroponik. Namun akar tanaman hidroponik akan melekat pada media tanam untuk pertumbuhannya. Bisa dari Pasir halus, kerikil, sekam bakar, serbuk gergaji, pasir halus, serabut kelapa yang bisa anda beli atau anda membuatnya sendiri. Kebanyakan orang menyukai sekam bakar atau pasir halus, karena mudah didapat dan harganya murah.

Semua media tanam hidroponik ini bisa diletakan di kantong plastik, atau timba yang bisa menampung media tanam dan kedap air. Biasanya sebuah paralon besar dengan sedikit modifikasi bisa menjadi tempat dari media tanam hidroponik. Anda akan bisa berhemat lebih banyak bila anda bisa membuat sendiri semua komponen yang dibutuhkan oleh tanaman hidroponik ini.

Memindahkan bibit tanaman hidroponik.

Saat bibit tanaman hidroponik sudah berkecambah atau tumbuh daunnya, maka sudah saatnya dipindahkan ke tempat yang lebih besar atau langsung ditanam di media tanam yang sudah disediakan tadi. Pindahkan bibit tanaman hidroponik secara hari-hati, teknik pemindahan yang tepat akan mengurangi stress pada tanaman dan tidak merusak akar secara permanen. Gunakan peralatan seperti pincet atau alat yang runcing untuk mendapatkan akses ke akar dan memindahkannya secara cepat ke media tanam.

Usahakan tempat pembibitan dan media tanam hidroponik berdekatan, sehingga mengurangi kontaminasi pada akar tanaman. Beberapa jenis tanaman hidroponik memang harus dibiakan secara steril atau bersih. Ini untuk menekan hama atau penyakit pada tanaman. Sudah tentu akan menentukan hasil dari budidaya hidroponik ini nantinya.

Memelihara tanaman hidroponik.

Penyiraman adalah hal penting pada tanaman hidroponik, bila anda menyentuh media tanam sudah terlalu kering ini berarti saat dilakukan penyiraman. Meskipun anda akan menemukan waktu yang terkondisi secara rutin dalam pemeliharaan tanaman hidroponik. Kelembaban media menjadi kunci pertumbuhan tanaman hidroponik.

Pemotongan daun yang kering atau membersihkan media tanam adalah hal rutin untuk menjaga pertumbuhan tanaman hidroponik. Demikian pula dengan pemupukan tanaman, meskipun anda bisa membeli secara langsung di toko pertanian, tapi bila bisa meracik sendiri pupuk untuk tanaman hidroponik akan bisa menghemat dan menambah efisiensi pemeliharaan tanaman hidroponik ini.

Saat tanaman hidroponik mulai berbuah, kadang diperlukan penyokong seperti kayu, untuk menyanggah buah tersebut. Biasanya cabang tanaman hidroponik tidak mampu menyanggah kumpulan buah yang tumbuh tersebut. Buah tanaman kadang lebih berat dari pohon hidroponik itu sendiri.

Pemanenan tanaman hidroponik.

Memanen tanaman hidroponik adalah saat yang menyenangkan, saat semua usaha sudah maksimal. Karena memang harus melakukan dari pembibitan sampai pemeliharaan tanaman hidroponik. Maka pemanenan akan menjadi momon krusial dan menyenangkan. Cara anda memanen akan menentukan produktifitas tanaman hidroponik ini.

Gunakan peralatan untuk memanen tanaman hidroponik ini, lakukan secara tepat. Pilih buah atau hasil yang sesuai dengan kriteria panen agar diperoleh hasil panen maksimal dan produksi tanaman hidroponik yang berkelanjutan. Panen pertama akan menjadi momen yang menyenangkan dalam menanam tanaman secara hidroponik.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. detipso - All Rights Reserved | Template Created by Infotipso Proudly powered by Blogger