Kompos dari Batang Jagung

Setelah panen petani sering membakar batang jagung, sebelum memulai musim tanam jagung yang baru, Langkah ini sering dilakukan sebagai jalan pintas untuk membersihkan lahan. Padahal jika batang jagung ini diolah menjadi kompos akan menghasilkan sebuah pupuk organik. Kompos dari batang jagung bisa digunakan untuk menyuburkan lahan jagung atau dijual menjadi nilai tambah bagi petani.

Pengolahan batang jagung menjadi kompos belum begitu popular di kalangan petani. Padahal dengan langkah sederhana petani bisa mendapatkan kompos dari batang jagung yang hasilnya bisa melimpah. Bayangkan jika satu hektar ladang jagung bisa menghasilkan sekitar 10 sampai 15 ton batang jagung, maka berapa ton pupuk kimia yang bisa dihemat oleh para petani.

Kurangnya prasarana bisa jadi menjadi hambatan dalam mengolah batang jagung yang melimpah ini. Memang perlu kerja keras untuk mengolah batang jagung tersebut, jika dibandingkan dengan membakarnya. Perlu keuletan dalam melihat akan hasil yang akan diperoleh, jika dibandingkan polusi dan abu yang akan didapat kalau tetap dibakar. 

Menyiapkan bahan untuk pengomposan batang jagung

  • EM4 bisa digunakan untuk mempercepat proses pengomposan. 
  • Dedak atau bekatul untuk memperkaya unsur kompos nantinya.
  • Kotoran hewan bisa digunakan sebagai pengganti dedak, karena kadang dedak sulit didapatkan dan harganya sudah tidak ekonomis lagi.

Memproses batang jagung menjadi lebih kecil

Memang agar lebih cepat proses pengomposan, batang jagung harusnya dicacah dan dibuat menjadi lebih kecil. Meskipun proses ini krusial, namun bisa dilewatkan, bila proses pengomposan tidak dikejar oleh sebuah target. Misal tidak begitu membutuhkan kompos dalam jangka pendek, maka jangka pengomposan bisa lebih fleksibel.

Namun akan lebih baik bila batang jagung dilakuka pencacahan, sehingga bisa mempercepat proses pengomposan. Bila hal ini dilakukan waktu 2 minggu bisa didapatkan kompos dari batang jagung ini. Namun bila tanpa pencacahan, proses pengomposan bisa menjadi lebih lama lagi.

Mengolah batang jagung dengan bahan untuk pengomposan

Buat lapisan pertama tumpukan batang jagung dengan ketinggian sekitar 20-25cm. Kemudian tabur dedak diatasnya atau ganti dengan kotoran hewan. Kemudian buat lapisan kedua, dan seterusnya, sampai ketinggian batang jagung menjadi satu meter. EM4 yang sudah dioplos bisa diberikan di setiap lapisan batang jagung tadi. Ini bila batang jagung tersebut dicacah menjadi lebih kecil.

Namun bila batang jagung tidak dilakukan pencacahan, maka perlu sebuah lubang di tanah untuk proses pengomposan. Meskipun caranya sama, hanya karena pengomposannya lebih lama, maka sebuah lubang akan dibutuhkan untuk pengomposan alami dengan bantuan mikroorganisme pada tanah. Hal ini dilakukan untuk mematangkan proses pengomposan.

Memulai proses pengomposan

Tumpukan batang jagung setinggi satu meter tadi ditutup dengan terpal atau plastik. Usahakan batang jagung tidak terkena sinar matahari atau air hujan selama proses pengomposan. Boleh dibilang proses pengomposan ini dikenal sebagai proses fermentasi.

Hal yang sama dilakukan pada batang jagung yang tidak dicacah, hanya bisa diganti dengan tanah. Hal ini lebih mengarah ke konservasi tanah, daripada membuat kompos yang akan bisa dimobilisasi. Meskipun hasilnya akan sama, yaitu sebuah kompos, hanya pemanfaatannya akan lain.

Membalikan batang jagung setiap minggunya

Untuk meratakan proses pengomposan, batang jagung perlu dibalik tiap minggunya. Biasanya kompos sudah jadi setelah empat minggu. Jika menggunakan EM4 bisa lebih singkat menjadi dua minggu. Tanda kalau proses pengomposan berhasil, warna batang jagung berubah menjadi coklat kehitaman, konturnya lebih rapuh, dan tidak berbau.

Jika sudah jadi, kompos sudah bisa dipakai, dengan diolah bersama saat pengolahan lading jagung. Atau bisa disimpan dalam karung, setelah dikeringkan terlebih dahulu. Biasanya bisa dijual ke petani atau toko pertanian untuk mendapatkan nilai tambah.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. detipso - All Rights Reserved | Template Created by Infotipso Proudly powered by Blogger