Kadang air sumur yang dipakai sehari-hari berubah warna atau berbau, ini bisa berarti air tanah tercemar dan harus dijernihkan. Biasanya orang menggunakan tawas untuk menjernihkan air sumur tersebut. Memang air sumur akan menjadi jernih, meskipun sebenarnya sumber air tanah tetap tercemar. Sering tidak terasa atau kelihatan, karena rasio pencemarannya larut oleh banyaknya air sumur tersebut.
Padahal air sumur yang tercemar tidak layak untuk digunakan, meskipun hanya untuk mencuci baju atau keperluan rumah tangga. Tetap saja air yang tercemar bisa memiliki masalah kesehatan di kemudian hari. Menjernihkan air sumur dengan tawas, meskipun hasilnya bagus, tetap meninggalkan polusi pada air yant tercemar tersebut. Bahkan bila dilakukan penyaringan pada air sumur tersebut, tetap saja tidak layak pakai, apalagi layak untuk dikonsumsi.
Metode penjernihan air memang berkembang, dan menggunakan teknologi yang lebih baik, tapi tetap saja tidak semua komponen air yang tercemar bisa dijernihkan. Ada beragam jenis polutan yang tidak semuanya teridentifikasi, apalagi dijernihkan oleh metode penjernihan apapun. Lain bila penjernihan secara komponen bisa dilakukan secara khusus, seperti penjernihan air oleh penguapan, akan meningkatkan kualitas air tersebut.
Metode penjernihan yang terbaik adalah metode alami yang dilakukan pada proses terbentuknya hujan. Namun bila diterapkan secara konvensional akan memakan biaya yang tidak efisien dengan hasil yang diperoleh. Biaya yang dibutuhkan jauh lebih besar dari nilai yang dihasilkan.
Menjernihkan air sumur dengan melarutkan air hujan
Metode melarutkan air sumur yang tercemar sudah banyak dicoba dengan menggunakan air hujan. Saat hujan turun, volume air yang melimpah ini bisa digunakan untuk melarutkan air sumur yang tercemar ini. Metode ini hampir sama dengan metode alami air lautan, yang bisa menjernihkan kadar polutan yang masuk ke lautan.
Air hujan bisa disalurkan langsung ke dalam sumur, air hujan ini akan melarutkan air sumur yang tercemar sekaligus melarutkan sumber pencemaran. Air hujan yang melimpah bila disalurkan ke dalam sumur akan mengisi tendon air tanah. Air hujan yang masuk ke air tanah akan memiliki nilai kimia yang sama dengan air bersih, karena tercampur dengan mineral tanah.
Meskipun sebenarnya air hujan tidak memiliki mineral yang lengkap seperti nilai pada air tanah. Namun saat air hujan dialirkan ke dalam sumur, akan mengisi ruang di air tanah, sehingga bercampur dengan mineral tanah. Kondisi ini lebih menjaga komposisi mineral yang lengkap dibandingkan dengan air yang dijernihkan dengan metode kimia. Perbandingan kadar mineral pada penjernihan air dan pelarutan air lenih memiliki kualitas mineral yang lebih baik. Meskipun air yang tercemar tetap tidak baik untuk diolah, apalagi dikonsumsi.
Menjernihkan air sumur dengan filtrasi alami
Air sumur yang tercemar memang harus dibersihkan dulu unsur penyebab pencemarannya. Baru kemudian bisa dilakukan filtrasi atau penyaringan oleh tanah secara alami. Penjernihan air sumur dengan saringan dari tanah ini akan menjamin kelengkapan unsur mineral dan menetralkan unsur tercemar, namun tetap harus menghilangkan sumber pecemarannya lebih dahulu.
Sudah sejak lama metode ini dilakukan oleh alam dalam mengolah perputaran air di alam. Air laut yang diuapkan menjadi awan, kemudian terkumpul dan terbentuklah hujan. Air hujan masuk ke dalam tanah menjadi air tanah yang memiliki kandungan mineral yang sehat dan lengkap. Metode alami ini bisa dilakukan secara sederhana dalam memproses air tercemar, tentunya dengan cara yang sederhana dan hemat biaya.