Pelonggaran lihat aliran masuk udara

 Ngeri sekali pertama lihat aliran masuk penonton ke sirkuit Mandalika, meski sudah punya hasil tes antigen negatif. Tidak ada jaga jarak, bahkan sebagian sudah nggak pakai masker. Lah wong pimpinannya juga gak pakai masker, waktu diwawancarai santai saja, seperti memberi contoh ke warganya semuanya sudah okay.

Juga penurunan ppkm ke level 1 seperti memberi tanda, segalanya kembali normal. Padahal dengan masa karantina cuma tiga hari, ada kemungkinan masuknya varian baru. Terutama dari eropa yang sedang pusing pusingnya tuh menangani amukan varian baru.

Kita seakan welcome hoi, masuk o eii varian baru, bikin frustasi yang sudah berperan menaati prokes. Seakan menantang varian baru, kesan kita yang menyelelekan ini akan jadi bumerang. Saat yang lain tenang, kita akan menjadi blacklist di banyak negara.

Kontrol publik dengan prokes

Harusnya prokes tetap digaungkan, meski dengan berbagai pelonggaran. Penindakan untuk pelanggaran prokes juga harus dilakukan. Saat yang lain ikut semua akan ikut ikutan mengabaikan prokes, apalagi pimpinanannya santai saja.

Seorang pemimpin harusnya memberi contoh, saat di media harusnya tetap pakai masker, meski dia sendiri atau sudah melakukan tes bagi yang hadir. Tetap tunjukan contoh bahwa prokes masih sangat dibutuhkan. Pendidikan pada masyarakat itu penting dalam menyelamatkan mereka dari kehilangan ortu, begitu banyak anak yang yatim piatu itu adalah bencana kemanusiaan.

Tangan akan ditujukan ke pemimpinnya dalam keadaan kritis, maka seorang pemimpin bijaklah dalam bertindak. Bersuara lantang boleh, tapi mengabaikan prokes itu bencana. Beliau akan menyesal saat semuanya sudah terlambat.

Jangan mengulang sebuah kesalahan 

Pengalaman harusnya menjadi pelajaran berharga, seorang pemimpin harusnya tidak bisa menutup mata atas munculnya banyak anak yatim piatu. Mencegah orang dari jatuh sakit adalah dengan pentingnya prokes. Kesalahan kita adalah meremehkan sebuah pencegahan dalam mengatasi penularan penyakit ini.

Justru dengan pencegahan menyelamatkan begitu besar dana untuk mengatasi dampak kemiskinan akibat pandemi yang kelihatannya tanpa akhir ini. Perlu perubahan mengikuti pola kehidupan yang mengadobsi prokes. Ekonomi tidak akan jalan bila berkutat terus di pandemi ini.

Perlu visi ke depan akan masa depan kehidupan ini. Kita bisa jatuh bersama, atau membiarkan satu persatu dari masyarakat punah. Kita bisa biarkan seleksi alam ini berlalu dengan meninggalkan luka yang dalam.

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. detipso - All Rights Reserved | Template Created by Infotipso Proudly powered by Blogger