Kompos dari Kotoran Bebek

Siapapun pasti tahu bau dari kotoran bebek, sangat bauuuu sekali. Saking baunya sehingga peternakan bebek dilarang dibuat di dekat pemukiman. Namun sebenarnya bila jeli mengolah kotoran bebek bisa diubah menjadi kompos, tentunya lebih bernilai dan tidak berbau lagi. Ini sangat menarik untuk mengatasi bau yang tidak sedap dari kotoran bebek ini.

Memang kotoran bebek konturnya sedikit lebih basah atau kadar airnya tinggi. Ini akan menjadi faktor penting dalam proses pengomposan nantinya, mengingat kadar air untuk proses pengomposan tidak boleh tinggi. Jadi diperlukan langkah selanjutnya untuk menurunkan kadar air dari kotoran bebek ini.

Bila permasalahan pokok dari pengomposan kotoran bebek ini untuk menghindari bau yang tidak sedap, maka membiarkan di suatu tempat terbuka akan memperbesar permasalahan bau yang tidak sedap. Namun bila langsung diolah kotoran bebek ini perlu diturunkan kadar airnya. Ini bisa menggunakan campuran bahan kompos yang memiliki kadar air yang rendah bahkan nol, sehingga kotoran bebek ini bisa langsung dimasukan dalam proses pengomposan.

Kendala lain yang menghambat proses pengomposan pada kotoran bebek ini juga seputar penggunaan kompos dari kotoran bebek. Rendahnya daya serap kompos ini juga memicu kurang diminatinya pengomposan dari kotoran bebek. Namun situasi akan beda bila penggunaan kompos semakin dibutuhkan, dan harga pupuk kimia semakin mahal.

Pengomposan dari kotoran bebek bisa dilakukan dengan campuran limbah peternakan atau pertanian yang ada di sekitar tempat tersebut. Bisa dari jerami, batang jagung, rumput kering, daun kering, sampah, daun tebu, hampir semua limbah pertanian bisa digunakan sebagai campuran untuk kompos dari kotoran bebek. Tentunya dengan kombinasi campuran yang bisa menurunkan kadar air dari kotoran bebek, hanya perlu sedikit penyesuaian prosentasi antara kotoran bebek dan limbah pertanian ini.

Menyiapkan kotoran bebek sebagai bahan kompos

Biasanya kadar air kotoran bebek terlalu tinggi bila langsung digunakan untuk pengomposan, maka sedikit dibiarkan akan mengurangi kadar airnya. Namun bila campuran bahan kompos lainnya dalam keadaan kering, maka kotoran bebek bisa langsung digunakan. Cara mengukur kadar air dari kotoran bebek sudah memenuhi untuk pengomposan adalah dengan mencampur dua timba kotoran bebek dan satu timba limbah pertanian, bila diperas tidak keluar air atau hanya setetes air yang keluar, maka kotoran bebek ini sudah bisa digunakan untuk proses pengomposan.

Intinya dilihat hasil percampuran dari prosentase kotoran bebek dan limbah pertanian, bila kadar airnya cukup, maka sudah bisa digunakan untuk pengomposan. Memang bahan dari limbah pertanian bisa dalam keadaan basah atau kering, namun melihatnya dengan melihat percampuran dari bahan tersebut. Pengetesan bisa dilakukan dengan cara sederhana, tanpa harus menggunakan peralatan yang modern.

Menyiapkan campuran limbah pertanian

Apapun jenis limbah pertanian yang akan digunakan untuk pengomposan, harus dalam keadaan terpotong kecil. Ini untuk mempercepat proses pengomposan, namun bila komponen waktu bukan menjadi halangan, maka limbah pertanian apa adanya bisa langsung digunakan. Biasanya proses pengomposan akan menjadi lebih lama bila limbah untuk campuran pengomposan tidak diolah dulu.

Bila kompos ini nantinya untuk dipakai sendiri, pengolahan campuran limbah pertanian hanya memposisikan tidak terlalu basah. Ini bisa disesuaikan dengan kadar air dari kotoran bebek, jangan sampai campuran ini nantinya terlalu basah atau terlalu kering.

Mencampur kotoran bebek dengan limbah pertanian

Untuk menemukan percampuran yang tepat antara kotoran bebek dan limbah pertanian, maka dua timba kotoran bebek dan satu timba limbah pertanian bisa dicampur dan dicek kadar airnya. Bila diperas hanya mengeluarkan air sedikit, ini adalah takaran kadar air yang tepat. Namun bila kondisi limbah pertanian cukup kering, prosentasenya bisa dinaikan sebagai faktor penyeimbang kadar air yang tepat tadi.

Campuran ini harus diaduk sampai rata, sehingga konturnya akan berbeda dari bentuk asalnya. Campuran antara kotoran bebek dan limbah pertanian ini sudah siap untuk dikomposting, dan harus ditutup dengan plastik atau terpal. Ini untuk proses composting dan menghindari percampuran dengan air hujan atu sinar matahari.

Mengaduk campuran kompos dari kotoran bebek

Campuran tadi diaduk selang tiga sampai 7 hari untuk oksigenasi dan meratakan proses pengomposan. Lalu tutup lagi dengan terpal atau plastik untuk melanjutkan proses pengomposan. Biasanya bau kotoran bebek akan perlahan menghilang seiring berjalannya proses pengomposan.

Setelah tiga sampai empat minggu proses pengomposan sudah mulai terlihat. Ada perubahan kontur dan warna pada campuran kotoran bebek tadi. Baunya akan menghilang, biasanya penyaringan sudah bisa dilakukan, bila kompos tersebut dikemas dalam plastik atau karung. Namun bisa juga langsung digunakan untuk menyuburkan tanah pertanian.   
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. detipso - All Rights Reserved | Template Created by Infotipso Proudly powered by Blogger