Bahan Bakar Hidrogen dari Air

Memang sudah banyak penemuan tentang penggunaan bahan bakar hydrogen yang diproses dari air. Namun mahalnya ongkos produksi sering menjadi kendala dalam pembuatan alat berbahan bakar hidrogen secara masal. Sebuah lembaga riset di Colorado, Amerika mengklaim telah dapat memproduksi gas hidrogen dengan ongkos produksi yang murah dan sustainable, artinya tidak membutuhkan energi yang tidak terbaruhkan seperti minyak, dalam memproduksi gas hidrogen ini.

Teknik produksi gas hidrogen yang dilakukan oleh para periset ini dengan memanfaatkan energi dari sinar matahari. Tentunya tetap dengan memanen hidrogen dari air, memisahkan komponen hidrogennya untuk dibuat menjadi bahan bakar. Teknik ini memang pernah dilakukan beberapa periset sebelumnya, namun revolusioner karena menggunakan cermin yang berjumlah cukup banyak untuk mengalihkan pancaran sinar matahari ke satu titik.

Teknik ini boleh dibilang baru dan revolusioner, karena tidak diduga sebelumnya oleh banyak periset. Mungkin pancaran sinar matahari langsung ke air hanya akan bisa memanaskan air untuk beberapa derajat Celsius saja. Namun dengan banyak cermin, maka sinar matahari yang terpancar menjadi berlipat ganda, tergantung dari banyaknya cermin yang digunakan. Hasilnya sungguh menakjubkan, para periset ini mampu mendapatkan suhu 1.350 derajat Celsius, cukup untuk memanaskan air dan memisahkan gas hidrogen menjadi bahan bakar.

Boleh dibilang penemuan ini sangat spektakuler, selain biaya produksinya sangat murah, juga sustainable. Bila ini dilanjutkan akan membuat ongkos energi bisa berada di titik nol. Tidak perlu lagi alat yang mahal untuk memproduksi hydrogen, bahkan semua alat tranportasi misalnya kendaraan bermotor tinggal dikonversi ke gas hidrogen. Tanpaharus mengeluarkan biaya yang mahal.

Bahan bakar yang ramah lingkungan

Boleh dibilang gas hidrogen adalah bahan bakar yang ramah lingkungan, bahkan nol emisi karbonnya. Ini tentunya akan menekan produksi karbon secara keseluruhan bila penggunaannya bisa dilakukan secara masal dan murah. Memang kendalanya selama ini bukan pada sulitnya memproduksi gas hidrogen, namun mahalnya alat dan ongkos untuk mempoduksi gas hydrogen masih menjadi kendala.

Hal ini memang masih menyuburkan penggunaan bahan bakar fosil yang merupakan sumber emisi karbon yang utama. Ketergantungan akan bahan bakar fosil ini memang sudah harus diakhiri, selain menyebabkan pencemaran, juga stoknya mulai menipis dan harganya sudah semakin mahal, sehingga sebenarnya sudah tidak ekonomis lagi. Bahan bakar fosil sudah harus dikurangi bahkan dihapus untuk mengurangi produksi emisi karbon yang berkontribusi pada pemanasan global.

Bahan bakar yang dapat diperbaharuhi

Hidrogen yang didapat dari air akan mudah didapat bahannya dan merupakan energi yang bisa diperbaharuhi, sehingga tidak akan memberi kesulitan di kemudian hari. Tidak seperti bahan bakar fosil yang memang tidak bisa diperbaharuhi, stoknyapun semakin menipis, maka tidak heran harganya semakin mahal. Harga bahan bakar fosil ini sebenarnya sudah tidak ekonomis lagi untuk kehidupan yang berkelanjutan.

Memang masih butuh beberapa riset dan penelitian yang intensif agar penggunaan energi yang terbaharuhi bisa menjadi lebih murah, sehingga bisa menggantikan bahan bakar fosil. Masih perlu beberapa langkah strategis agar energi yang bisa diperbaharuhi bisa diproduksi lebih murah dari bahan bakar fosil. Mungkin dengan usaha keras para periset dan peneliti ini pastinya akan ada jalan memperoleh bahan bakar yang dapat diperbaharuhi dengan murahnya.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. detipso - All Rights Reserved | Template Created by Infotipso Proudly powered by Blogger