Membuat Kompos dari Kotoran Kelinci

Peternakan kelinci semakin digemari, meskipun baunya lumayan tidak nyaman di hidung. Ini terutama bila dikembang biakan di daerah pemukiman, namun sebenarnya bila kotoran kelinci ini diolah menjadi kompos maka bau yang tak sedap ini akan berbuah menjadi rupiah. Bayangkan bisa menangguk semuanya menjadi rupiah dari beternak kelinci.

Memang sih biasanya peternak kelinci ini lebih fokus pada piaraannya, selama piaraannya oke-oke saja semuanya dianggap lancer. Padahal semakin besar peternakan kelinci yang dikembangkan akan semakin banyak pula kotoran yang diproduksi. Ini juga perlu dipikirkan jangan sampai kotoran ini bisa menjadi masalah atau ada kemungkinan mengganggu berkembangnya populasi kelimci ini.

Semuanya serba mungkin karena yang namanya kotoran hewan bisa menjadi alat penyebaran penyakit bagi hewan tersebut. Jadi solusi mengolah kotoran kelinci menjadi kompos adalah hal bagus. Bisa jadi kompos yang dihasilkan akan menjadi nilai tambah bagi para peternak atau memberi keuntungan bagi petani yang memiliki lahan di sekitar peternakan tersebut.

Memang persoalan cara membuat kompos dari kotoran kelinci ini bukan hal mudah, perlu ilmu yang tepat agar kompos bisa berhasil nantinya. Meskipun banyak cara yang bisa digunakan, namun kalau bisa seekonomis mungkin, tanpa mengeluarkan banyak biaya. Mungkin saja membeli EM4 bila diperlukan agar proses pengomposan lebih berhasil dan cepat. Tentunya disesuaikan dengan kebutuhan para peternak dan kemampuan yang dimiliki oleh mereka.

Menyiapkan lahan untuk pengomposan dari kotoran kelinci

Lahan bisa disediakan di sekitar tempat peternakan dengan modal terpal sebagai penutup tempat pengomposan. Meskipun bisa juga menggunakan komposter, bila produksi kotoran kelincinya tidak terlalu besar. Inipun harus disesuaikan dengan kemampuan para peternak. Setahu saya model tempat pengomposa plus terpal tidak memakan banyak biaya dan bisa mengakomodasi kotoran kelinci lebih besar lagi.

Memang sih harus disediakan lubang yang cukup untuk menampung bahan kompos tersebut. Sekaligus tempatnya cukup strategis dekat dengan peternakan, ini tentunya akan menghemat tenaga dalam mengolah bahan kompos. Namun setidaknya tenaga yang digunakan akan impas dengan hasil kompos nantinya.

Mengolah bahan kompos dari kotoran kelinci

Memang kotoran kelinci bisa menjadi bahan utama dari proses pengomposan, namun bisa juga disinergikan dengan bahan kompos lainnya. Seperti sisa panen dari lahan pertanian, jerami, merang, batang jagung, bahkan bekas gergajian bisa digunakan pula.Ini tentunya disesuaikan dengan ketersediaan bahan yang ada di dekat peternakan kelinci tersebut.

Lebih disarankan sih yang bisa langsung diolah menjadi bahan kompos, seperti mencampur kotoran kelinci saat membersihkan dengan bekas gergajian. Ini selain bisa meminimalisir bau juga bisa mengurangi kadar air dari kotoran kelinci. Memang bahan kompos harus memenuhi standar kadar air minimal agar bisa diolah menjadi kompos.

Mengatur proses pengomposan kotoran kelinci

Tentunya bisa diketahui bahwa produksi kotoran kelinci akan berlangsung tiap hari. Ini harus disesuikan dengan lahan dan metode yang kan digunakan nantinya. Cara yang tepat memang membuat lapisan pengomposan. Tiap lapis adalah bahan kompos yang dikumpulkan setiap harinya.

Sampai lapisan bahan kompos mencapai ketinggian satu meter, sudah harus distop penumpukan bahan komposnya. Selanjutnya diaduk setiap tiga hari untuk meratakan sekaligus oksigenasi bahan kompos tersebut. Tentunya harus ditutup dengan terpal sampai bahan kompos menjadi kompos yang sudah jadi. Biasanya bila menggunakan EM4, dua minggu sudah bisa dipanen kompos dari kotoran kelinci ini.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. detipso - All Rights Reserved | Template Created by Infotipso Proudly powered by Blogger