Pemupukan yang Sustainable

Memang begitu mudah mendapatkan pupuk untuk meningkatkan kesuburan tanah. Namun penggunaan pupuk yang berlebihan juga tidak efektif dalam meningkatkan kesuburan tanah. Karena tanah memiliki komponen yang sebenarnya bisa diganti dengan pengolahan tanah yang berkelanjutan.

Disini memforsir kesuburan tanah dengan pupuk berlebihan sebenarnya tidak memberi manfaat apapun pada tanaman. Demikian juga dengan kesuburan tanah itu sendiri, tanaman memiliki siklus mencari makanan yang fleksibel. Bila saat menghadapi kurang unsur organik, kekurangan air, kekurangan udara, akan berubah mode berkembang biaknya. Bisa dengan menggugurkan daun, memutus rantai makanan ke dahan atau ranting sekunder.

Semua ini dilakukan secara alami, andai dengan kondisi ekstrem sekalipun tanaman akan bisa bertahan hidup. Namun bila dipaksa dengan berbagai jenis pupuk atau komponen yang berlebihan, justru tanaman memiliki siklus yang berbeda. Biasanya juga memiliki tendensi mengundang hama dan kerugian pada tanaman secara ekologis.

Memang tanaman akan membutuhkan zat organik, air, udara, serta komponen penting bagi pertumbuhannya. Semuanya sebenarnya sudah ada di dalam tanah dan akar tanaman akan berusaha mendapatkan semua ini. Biasanya hanya ingin mendapatkan panen lebih banyak, maka pupuk diberikan lebih banyak.

Padahal ini bisa mengganggu siklus ekologi tanah, apalagi dengan unsur kimia yang bisa merusak keseimbangan di dalam tanah. Sangat wajar bila sering panen gagal, meskipun dengan pupuk yang dianjurkan dan disarankan oleh penyuluh petani. Biasanya dilakukan tanpa takaran yang tepat, dengan asumsi semakin banyak diberi makan atau pupuk akan semakin subur dan tanaman bisa panen lebih banyak.

Kondisi seperti ini mungkin berlaku pada ternak atau hewan piaraan, namun tidak sepenuhnya berlaku pada tanaman. Mereka memiliki siklus yang unik, yang sering belum diketahui secara ilmiah proses pertumbuhan sebuah tanaman. Istilah lebih banyak pupuk akan lebih subur tanamannya, tidak sepenuhnya benar.

Justru yang terbaik adalah memberikan porsi pupuk atau komponen organik dan unsur utama lainnya sesuai dengan kebutuhan. Ini bisa dilihat di pembiakan tanaman secara hidroponik. Tanaman mendapatkan jatah makanan sesuai porsi pertumbuhannya dan terukur, sehingga pemupukan berjalan secara efisien, tanpa terbuang sia-sia pupuk yang mahal ini dan kondisi media tanam tetap optimal atau subur.

Memang adanya kerusakan lahan tanaman dan badai hama tanaman menjadi hal yang sering terjadi. Sudah menjadi hal umum bagi beberapa petani senior yang merasa bahwa begitu mudahnya tanaman mendapatkan hama, bila dibandingkan dengan dulunya tanpa penggunaan pupuk. Mereka mengandalkan pengolahan dan jeda lahan tanam yang berkelanjutan. 

Ini membuktikan bahwa pemupukan yang berlebihan tidak sepenuhnya tepat. Justru dengan penggunaan cara-cara alami dalam bercocok tanam bisa mengikis hama tanaman, sekaligus kerusakan lahan yang semakin parah. Jadi harus sudah dirubah mindset semakin banyak pupuk akan semakin subur, justru mulai dipikirkan keseimbangan komponen tanaman secara efisien bagi setiap tanaman.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. detipso - All Rights Reserved | Template Created by Infotipso Proudly powered by Blogger