Ada banyak pertimbangan dalam menentukan warna interior rumah. Baik itu ruang makan, ruang tidur, ruang tamu dan ruangan lainnya di dalam rumah. Lebih sering warna putih menjadi pilihan daripada warna lainnya.
Bisa jadi ini sudah jenuh dengan warna lainnya, bisa juga memang warna putih ini yang dibutuhkan. Memang warna putih selaras dengan warna komponen apapun di dalam rumah. Baik itu furniture, tirai, hiasan dinding, pigora, lampu yang bila semuanya dikombinasikan terasa klop.
Memang racik-meracik warna ini bisa menjadi hal yang subyektif, dan dipengaruhi penilaian pribadi. Namun ada kalanya penilaian ini sudah mentok dan tak ada pilihan warna lagi yang menarik. Meskipun dalam banyak hal warna hangat bisa begitu menarik atau warna dingin bisa begitu menenangkan.
Namun yang jelas kombinasi dengan beragam komponen interior rumah lainnya bisa menimbulkan sedikit ketidak cocokan dengan warna tersebut. Ambil contoh warna hangat, yang didominasi warna merah dan ragamnya, memang terasa kontras dan semarak. Namun saat furniture rumah lebih klasik, ini akan terasa kurang serasi, cocoknya menang funiturnya harus lebih kontras.
Kombinasi atau perpaduan ini memang sering menimbulkan ketimpangan dalam interior rumah. Tidak terasa memang di awalnya, tapi memberi kesan tidak menarik saat mulai mendalami perpaduan ini. Memang ada hal yang tidak serasi dengan perpaduan warna, sehingga pengaruhnya memang menjadi tidak menarik lagi.
Disini memang ada pengaruh subyektif, meskipun sebenarnya masalah warna ini bisa cukup obyektif. Ada perasaan umum saat mengunjungi restaurant ternama, akan dihiasi dengan warna kontras hangat yang menarik. Ini dinilai banyak orang dari sisi obyektif memiliki kesamaan, karena warna memang universal.
Pandangan ini juga terjadi pada warna putih, yang sebenarnya menjadi lebih obyektif dari warna lainnya. Memang warna putih tidak memberi kesan apapun pada pengaruh emosi. Warna putih sangat cocok berpadu dengan warna apapun yang dimiliki oleh furniture rumah. Juga tidak memberi pengaruh pada rasa dan pikiran, netral dan bisa diterima.
Petimbangan inilah yang membuat warna putih menjadi pilihan utama, bahkan menjadi ikon dari banyak bangunan bersejarah. Gedung putih misalnya, meskipun banyak juga yang berpikiran kenapa tidak warna biru sehingga julukan bisa gedung biru. Memang dimungkinkan, namun mungkin tidak memberi nilai bersejarah atau tidak menarik sama sekali.
Demikian pula penggunaan warna putih menjadi interior rumah, memang dipadu dengan warna apapun akan tetap klop. Ini juga menjadi pilihan kompromi atas warna yang diinginkan, kadang memang bingung pula menentukan perpaduan dari berbagai pilihan warna. Warna putih bisa menjadi pilihan, dan bisa dengan mudah ditranformasikan ke bentuk kreasi lainnya, dan selalu selaras dengan komponen interior lainnya.
