Apa Jadinya Bila Tawon Mengalami Kepunahan?

Mmm.. mungkin terasa tidak serius, namun bila tawon benar-benar mengalami kepunahan, maka akan terjadi bencana ekologi dan bisa saja manusia juga mengalami kepunahan. Kok bisa begitu jadinya, memang tawon adalah hewan yang membantu proses penyerbukan pada hampir 70 dari seratus jenis tanaman, yang memiliki kontribusi sekitar 90 persen dari produksi pangan dunia. Ini baru terlihat serius, karena memang ada rangkaian atau mata rantai yang bisa memberi ancaman pada kelangsungan hidup manusia.

Ketergantungan hidup manusia pada hewan tawon ini memang sangat tinggi, bahkan lebih dari sekedar madu yang diproduksinya. Ada rahasia yang selama ini tidak pernah terpikirkan, sehingga manusia dengan santainya menganggap remeh perubahan iklim, penggunaan pestisida, yang bisa menjadi penyebab dari kepunahan hewan tawon ini. Sudah sejak lama hal ini memang tidak pernah dianggap serius, baru saat disodorkan adanya fakta lebih lanjut, maka keringat dingin bisa keluar lebih cepat.

Itupun baru permulaan, ada hal besar dibalik ukuran tawon yang kecil dan diabaikan ini. Suatu mata rantai ekologi yang bisa berpengaruh pada proses penyediaan pangan dunia. Selama ini manusia secara tradisonal memang masih bergantung pada sumber pangan yang diolah secara alami, meskipun penggunaan metode alternative sudah mengalami perkembangan yang menjanjikan, tapi masih belum cukup untuk menggantikannya.

Saat ini bila tawon mengalami kepunahan, maka semua tanaman yang tergantung pada penyerbukan tawon akan mati. Demikian juga dengan hewan yang tergantung pada tanaman tersebut akan mati pula. Akibatnya bisa berefek serius bagi kelangsungan penyediaan pangan dunia, bisa jadi hanya separuh buah dan sayuran yang disediakan oleh supermarket nantinya.

Banyak hal yang menjadi alasan, saat manusia bicara soal konsensus dalam mengatasi perubahan iklim yang terjadi. Selalu tidak bisa memberi penyelesaian yang memadai dan cenderung mengabaikan akibat negative dari perubahan iklim ini. Padahal ini bisa menjadi penyebab utama dari kepunahan hewan tawon ini.

Fakta yang ada memang sering dikesampingkan dengan kepentingan ekonomis dan bisa juga politis, yang membuat ancaman ekologi ini semakin iminen. Seakan manusia bisa hidup sendiri, seperti tinggal di Mars tanpa tumbuhan dan hewan sekalipun. Memang manusia sangat egois dan menempatkan kepentingannya seratus persen atas berbagai spesies yang ada.

Manusia mungkin saja bisa bertahan saat perubahan iklim terjadi, tapi tidak dengan tawon dan spesies lainnya. Mereka membutuhkan iklim, lingkungan yang memadai dan kondusif untuk bertahan hidup. Mereka tidak bisa bertahan hidup dengan disediakan AC, lingkungan hidup mereka amat luas dan berkontribusi bagi banyak spesies lainnya.

Jadi coba untuk menimbang dan memikirkan, saat masih menggunakan pestisida, menggunakan batu-bara, menggunakan energi fosil yang berlebihan, yang bisa berkontribusi pada kelangsungan hidup tawon ini. Memang tidak mudah merubah kebiasaan yang keliru ini, tapi bisa dilakukan segera untuk menguranginya secara bertahap. Perlu roadmap, konsensus untuk mengatasi perubahan iklim yang terjadi.
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
logo
Copyright © 2013. detipso - All Rights Reserved | Template Created by Infotipso Proudly powered by Blogger